Dandelion, bunga yang kusuka sejak kecil, banyak orang yang suka bunga karena wanginya, atau karena keindahan warnanya, atau hal lain yang mungkin hanya dari bentuk fisik saja. namun siapa sangka dandelion yang hidupnya menurutku menurut kepada sang angin yang membawa benihnya, satu hal yang bisa mengoinspirasi bahwa hidup harus ikhlas, apapun takdir yang akan terjadi tetap dijalani dengan sepenuh hati layaknya sang benih dandelion yang dibawa sang angin.
kadang-kadang aku berkhayal, berjalan-jalan kecil atau bahkan berlari-lari kecil dipdang rumput yang ditumbuhi banyak dandelion yang sudah putih mahkotanya, berhambur benihnya tertiup sang angin dan pergi terbang entah hidup dimana. bayangan itu gambaran bagi ku bahwa ada saat dimana kita butuh kedamaian dalam hidup, pergi dari rutinitas, menyatu dengan kehidupan alam, dan lebih ingat akan ciptaan tuhan.
tiap hari kujalani hidup, tanpa sadar apa yang sebenarnya saya cari..... hingga aku berkhayal tentang puisi dandelion :
setia dengan musim yang berlalu
tiba saat.....
dimana sang dandelion harus berpisah
dengan teman-teman nya......
dengan induk asalnya....
dan dengan semua angan-angan dan cita-citanya.....
terdiam mengikuti arah angin....
tak peduli ia akan dibawa kemana ....
tapi satu yang pasti.....
dimanapun ia berhenti....
disitu ia akan hidup.....
Hal itu yang ku inginkan......hidup ikhlas dengan tujuan. tapi entah kenapa terkadang semangat turun dan naik silih berganti..... seolah ia bebas datang dan pergi. mungkin hingga sampai pada suatu saat nanti di yaumul akhir nanti kita tahu siapa kita dan kemana kita selanjutnya. dan saat itu terjadi mudah-mudahan aku jadi yang terbaik untuk pertanggung jawaban diriku sendiri. dan aku akan samapai pada kehidupanku layaknya benih dandelion yang pasti mendapatkan hidupnya.
0 komentar:
Posting Komentar