Bu Irah, ibu tunawisma 85 tahun ini berasal dari Cilacap. Ada satu hal menarik
dari ibu yang satu ini, ia tak pernah menengadahkan tangannya untuk meminta
uang kepada mahasiswa atau jamaah Masjid Salman ITB. Ia memilih mencuci piring
dan menyapu di halaman Masjid Salman lalu mendapatkan uang dari situ. Setiap
hari ia berkeliling di sekitar Masjid Salman hingga ketika malam tiba ia tidur
di pinggir Parkiran SR ITB ditemani oleh beberapa kucing yang selalu
menemaninya, jika hujan ia pun berpindah ke Salman.
Hari itu wajah Bu Irah nampak pucat, badannya lunglai dan
nampak ada lalat di sekitarnya. Dia minta bantuan untuk membawa dirinya ke
panti jompo dan rumah sakit karena suda tak tahan. Selidik punya selidik Bu
Irah sempat terjatuh saat menyapu di masjid salman, akibat jatuh itu kakinya
sakit dan ia tak bisa kemana-mana bahkan untuks sekedar makan dan membersihkan
diri yang biasa di lakukannya di Salman.
Dengan bantuan ambulance Salman, Kampus Peduli dan Pengmas
KM ITB membawa Bu Irah ke RSHS, alhamdulillah dengan banyak kemudahan yang di
berikan pihak RSHS Bu Irah pun langsung mendapatkan penanganan yang baik.
Sekarang Bu Irah di rawat di ruang melati kamar 1 bed 2 dengan diagnosa awal
infeksi saluran pernafasan (bronhitis), infeksi kulit dan syndrom geriatrik.
Syndrom geriatrik adalah penurunan fungsi organ tubuh karena usia yang semakin
senja.
foto : Bu Irah ditangani dokter
Kampus peduli bersama pengmas KM ITB selain mengurusi
pengobatan Bu Irah di RSHS juga tengah mempersiapkan panti jompo melalui dinas
sosial, agar setelah Bu Irah sembuh bisa langsung di rawat di panti jompo yang
baik.
Ada begitu banyak perhatian yang di berikan rekan-rekan
mahasiswa ITB untuk bu irah, wajar, karena bu irah adalah sosok baik yang kisah
dan inspirasi nya begitu melekat di hati mahasiswa.
Berikut saya coba sampaikan beberapa ungkapan ttg bu irah
yang di ungkapkan rekan-rekan mahasiswa ITB di facebook.
“saya senang dengan jiwa ibu ini, waktu itu saya
pernah ajak ibu ini ngobrol, dya selalu menjawab dengan rendah hati tapi tidak
pernah rendah diri. Salut banget”. Ben asriparusa.
“Subhanallah,, jadi ingat masa-masa di Salman dulu.
Seingat saya ibu Irah ini tidak pernah meminta-minta. Salut sekali. Semoga
lekas sembuh ya Bu.” muhammad rahmansyah.
“beliau rajin sekali, tiap shubuh sering didapati
sapu-sapu di sepanjang jalan salman.. mudah2an diberi kesembuhan lagi. .”
salim sakata
“beliau bukan sekedar tdk mau meminta2... Bahkan
menolak-nolak saat saya kasih donat dagangan saya karena khawatir nanti sy
rugi. Akhirnya, beliau menerima donat pemberian saya setelah saya desak utk
diterima.... Beliau luar biasa. Semoga beliau diberi kesehatan dan segera pulih”
surya kresnanda
“kalo ke salman pagi2 sekali, ibu ini selalu semangat
menjawab salam. Sosok abu hurairah yg terkenal sebagai penyayang kucing juga
lekat banget ama ibu ini, dimanapun kapan pun selalu ada kucing bersamanya. ibu
iraah, semoga lekas sembuh, syafakillah! “ dian magfirah hala
“Banyak banget kucing yang akrab sama ibu ini. Pernah
suatu hari ibu ini beli ayam kremes terus dia makan bareng kucing-kucingnya.
Keren. Baru sadar juga beliau emang ga pernah minta-minta. Semangat, Bu Irah.
Semoga lekas diberi kesembuhan.” Dio wijayanto
“Salut dengan sikapnya yang masih mau berbagi dengan
kucing2 ditengah keterbatasannya. Syafakillah sang ummu hurairah”. husnan achmad samhawi
“ibunya pernah milih2 baju di CFD, tp diremehin yang
jualan, Mungkin krn penampilan ibunya gt.. Jgn lihat seseorang dr penampilannya”. Elfrida Wivia Octarena
Ah Bu Irah, 1 sosok sederhana dengan sejuta kisah, sejuta
hikmah..
semoga Allah mengkaruniakan engkau khusnul khotimah, aamiin..
semoga Allah mengkaruniakan engkau khusnul khotimah, aamiin..
Ingin Bantu atau mau berkunjung langsung CP : 087779532120
Info lengkap bisa follow twitter @kampuspeduli
atau FB http://www.facebook.com/kampus.peduli
Info lengkap bisa follow twitter @kampuspeduli
atau FB http://www.facebook.com/kampus.peduli
0 komentar:
Posting Komentar