Sabtu, 22 Juni 2013

Kisah nyata Lia, si Gadis Pemulung



Lia, gadis 12 tahun ini harus rela kehilangan masa kanak-kanaknya yang penuh dengan sorak sorai permainan. Kondisi perekonomian keluarga yang kurang baik memaksa Lia berfikir dewasa lalu  bekerja membantu kedua orang tuanya sambil sekolah.

Ayah Lia bekerja sebagai penjaja keliling cuangki, sedang sang ibu membantu mempersiapkan cuangki di rumah dan mengurusi  kebutuhan sehari-hari  9 anak mereka. Mereka tinggal di sebuah rumah bilik yang hampir roboh, lantai pelupuh bambunya sudah miring, atap dan genteng nya pun sudah tak sempurna. Tak terbayang bagaimana caranya ada 9 orang manusia yang tinggal dalam sebuah rumah reot berukuran 6x4 m2, ditambah dengan sebagian ruangan juga terpakai oleh gerobak cuangki dan beberapa bahan untuk berjualan.


tak semua yang tinggal di rumah itu sehat, anak pertama dari keluarga ini malah menderita komplikasi penyakit. gadis 18 tahun ini jatuh sakit sejak kelahiran putra pertama nya 4 tahun silam. Ia menikah pada usia 13 tahun dengan seorang bapak  berusia 55 tahun yang bekerja sebagai tukang pencari ulat pohon bambu.


Lia membantu perekonomian keluarga dengan menjadi buruh cuci di rumah tetangga, selain itu Sepulang sekolah Lia bersama Indra (13 tahun) dan Heran (14 tahun) turun ke lorong-lorong sungai untuk memulung kayu dan limbah-limbah plastik, dari hasil usahanya heran, indra dan lia bisa mendapatkan masing-masing 5.000 setiap harinya.

Siang itu saya berkunjung ke rumah mereka. nampak sang ibu tengah mempersiapkan cuangki untuk berjualan, di halaman rumah nampak lia dan Heran tengah bersiap pergi memulung. Dengan sigap sayapun meminta izin untuk ikut. Awalnya mereka melarang karena jalur yang akan di tempuh cukup berat, tapi akhirnya karena memaksa saya di izinkan ikut ke tempat mereka memulung.

Kami berjalan menyusuri  jalanan kampung sampai akhirnya terdengar suara aliran sungai, tapi sungainya tak terlihat. Heran menghentikan langkahnya di ikuti Lia, ia menoleh ke arah saya dan kembali bertanya “ kaka beneran mau ikut? Tempatnya di gorong-gorong sungai, disana” katanya sambil menunjuk ke rimbun pepohonan. Saya tersenyum sambil mengangguk, kamipun melanjutkan perjalanan.


Kami  menuruni  jalan setapak menuju sungai  lalu masuk ke gorong-gorong.  Gorong-gorong adalah Bagian Sungai yang sempit dengan dinding tanah yang tinggi di kanan kiri, lalu pepohonan liar rimbun menutupi bagian atasnya. Kami terus melangkah, membiarkan kaki basah masuk ke aliran sungai. Sepi, tak ada siapa-siapa lagi selain kami, Lalu Heran dan Lia pun memulai aksinya, dengan golok Heran mulai memotong satu demi satu kayu yang bisa di ambil sedangkan Lia memunguti  gelas-gelas plastik serta kayu yang menyangkut di beberapa bagian sungai.

Pencarian di sungai hari itu terpaksa di hentikan, padahal menurut Heran kayu yang berhasil dia kumpulkan baru sedikit sekali di bandingkan biasanya. Apa daya saya harus segera meluncur menuju rumah teh Ima, pasien dhuafa kampus peduli yang kisah nya sempat di tulis di notes “missi dua Nyawa kampus peduli”.
Selamat datang Lia, Indra dan Heran di Pondok Prestatif Indonesia. Mari ukir karyamu, gapai cita-citamu bersama keluarga besar Kampus Peduli J

Related Posts:

  • Malaikat, Syaitan, dan Manusia Mahluk yang paling menakjubkan adalah manusia, karena dia bisa memilih untuk menjadi “setan atau malaikat”. –John Scheffer- Dari pinggir kaca nako, di antara celah kain gorden, saya melihat lelaki itu mondar-mandir di d… Read More
  • CARA BELAJAR YANG BAIKIni adalah artikel berguna untuk anak sekolahan yang bingung gimana sih cara belajar yang baik dan benar, bukan dengan "membaca pada jarak 30cm" loh... Wah kalo itu sih cara membaca yang udah ketinggalan zaman. Ayo ayo ayo! 1… Read More
  • MEMBUAT JARINGAN LAN SENDIRI Peralatan yang dibutuhkan:1. Dua atau lebih PC2. Network Card sesuai dg jumlah PC3. Kabel coaxial atau UTP4. Hub bila diperlukan5. Terminator6. T-ConnectorLangkah-langkah pembuatan:1. Sebelumnya anda harus mengetahui dah… Read More
  • DOWNLOAD EBOOK QUOTES OF STEVE JOBS FOR DOWNLOAD EBOOK CLICK HERE… Read More
  • EBOOK Habiburrahman El Shirazy 'NYANYIAN CINTA'Pukul dua siang ia pulang. Naik bis menuju Ramsis, ia menyewa sepetak kamar di sebuah rumah tua di kawasan Ramsis. Kamar yang pernah disewa sepupunya yang kini telah menikah dan punya rumah di daerah Katamea. Tuan rumahnya sa… Read More

1 komentar:

  1. Bagus, km harus peduli.jk mmg memiliki.kemampuan untuk.membantu *good.luck

    BalasHapus

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut

Copyright © 2025 Deja Area | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑