Cariu, Bogor Timur tempat dimana sebuah keluarga yang hidup terasingkan
dari perkampungan, Keluarga emak Nermi namanya. Emak terpaksa mengucilkan diri
dari perkampungan karena ada satu anggota keluarga (Ujang) yang menderita
gangguan jiwa. Ujang namanya, anak kedua
dari emak Nermi menderita gangguan jiwa ketika beranjak dewasa, tepat 7 hari
setelah kematian ayahnya yang juga menderita gangguan jiwa. Gangguan jiwa yang
di derita ujang bersifat destruktif, ujang sering marah, berkelahi dan merusak
segala sesuatu yang ada di sekitarnya, itulah mengapa emak memutuskan untuk
mengasingkan diri dari masyarakat dan merantai ujang di belakang rumah nya.
FOTO :(Ujang) anak mak Nermi yang gangguan jiwa
Foto : Kondisi rumah keluarga Mak Nermi 80% rusak
Untuk menjajaki rumah mak Nermi, Dari perkampungan kita
harus melewati jalan setapak selama kurang lebih 30 menit. Rumah bilik itu
dihuni oleh mak Nermi bersama ajab (anak pertama yang bekerja sebagai buruh
tani) dan ajat (sang bungsu yang kesehariannya menggembala kambing). Rumah yang
di tempati mak Nermi sekeluarga sudah tidak layak di sebut rumah, seluruh bilik
yang seharusnya berfungsi sebagai pelindung tidak ada, begitu pula bale bambu
dan jendelanya, semua sudah rusak tinggal tiang-tiang dan kerangka rumah saja.
Bagian rumah yang bisa di tempati hanya beranda terbuka berukuran 1,5 x3 meter
saja. Sebagian di pakai untuk menyimpan perlengkapan dapur, sebagian lagi di
pakai untuk menyimpan baju dan tempat tidur. Untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari si emak harus ke warung di perkampungan penduduk serta ke cimaung
untuk mengambil air bersih dengan ember yang jaraknya memang tak dekat.
FOTO: Relawan kampus peduli saat menuju lokasi
Si emak sendiri mengidap penyakit sesak nafas, kakinya
sering kaku seperti membeku dan sering mengalami sakit di kepala yang amat
sakit. Dokter yang memeriksa menyebutkan bahwa sakit yang di alami mak Nermi
lebih karena beban pikiran yang di tanggung oleh mak nermi.
Foto : Mak Nermi(kanan) dan relawan kampus peduli (kiri)
Untuk membantu keluarga mak Nermi, Kampus Peduli Bandung
berupaya mengumpulkan segenap bantuan baik relawan maupun donatur, Kampung
jangkar tempat keluarga “ujang yang terpasung”tinggal adalah target selanjutnya
yang akan kampus peduli garap. Ujang akan di bawa ke RSJ Marzuki Mahdi Bogor,
emak dan keluarga akan di buatkan rumah
bilik dan warung kecil di perkampungan, sedangkan ajat akan menjalani pemeriksaan psikologi karena sudah
menunjukan gejala kelainan jiwa seperti yang sudah di alami ujang. Menurut
psikolog penyakit kejiwaan yang di alami ujang sekeluarga menurun secara
genetik, dan dipicu faktor lingkungan yang jauh dari interaksi sosial dengan
masyarakat lain.
Selain bantuan untuk keluarga “Ujang yang Terpasung” kampus
peduli juga akan menggelar balai pengobatan gratis untuk 300 warga, santunan
untuk 56 jompo, motivasi dan santunan untuk 73 anak yatim, bantuan alqur’an
untuk 2 pesantren kampung, penyuluhan kesehatan-pendidikan, pasar rakyat dan
panggung hiburan. Semua acara itu akan di adakan pada 22 hingga 23 desember
2012, sebagai kado hari ibu bagi mak Nermi salah satunya.
Mari jadikan ini sebagai ladang amal bersama, mari berlomba
untuk membantu keluarga ujang yang terpasung untuk mendapatkan kehidupan yang
normal seperti manusia kebanyakan.
Salurkan bantuan anda ke rekening :
BNI mochammad iqbal 6248243664
mandiri mochammad iqbal 1300010894791
BCA KCU dago mochammad iqbal 7771155344
atau Anda juga bisa berpartisipasi langsung pada tanggal 22-23 Desember di TKP.
CP V-loggers :
085716698847 (Dede Abdullah)