Rabu, 24 Oktober 2012

Andai Aku Menjadi Ketua KPK

http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/213/Dede%20Abdullah.html



Siapa sih yang tak kenal dengan KPK?, mulai dari kalangan buruh, petani, nelayan, guru, pedagang, bahkan supir angkot semua membicarakannya. KPK memang tak pernah absen dari pemberitaan media, baik cetak maupun elektronik. Koruptor yang merajalela lah yang membuat KPK sibuk mencari dan mengidentifikasi kebenarannya. Bahkan mungkin 24 jam KPK harus siaga untuk melakukan pembongkaran kasus korupsi.

Tapi bukan KPK saja sebenarnya yang berhak membongkar kasus korupsi. Semua orang bisa melakukan hal yang sama dengan KPK walaupun dalam jangkauan sederhana. Lihat saja dalam kehidupan keseharian kita, banyak tikus-tikus kecil yang menggerogoti makanan yang bukan miliknya, katakanlah saat tahun ajaran baru ditingkat Universitas. berbondong-bondong calon mahasiswa mendaftar agar bisa masuk seleksi, dan diterima di Universitas yang mereka inginkan. Niat orang yang tadinya baik memberantas kebodohan, menjadi ladang usaha dan pembodohan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bukannya menyeleksi kepintaran mahasiswanya, melainkan menyeleksi tingkat kekayaannya dengan cara menyogok pengawas seleksi. Kurangnya pengawasan bahkan bisa jadi telah menjadi tradisi, bahwa siapa yang mampu membayar paling besar dia yang masuk seleksi.

Ini contoh nyata, bahkan telah diketahui secara umum, namun dibiarkan dengan alasan hal itu wajar. Padahal apanya yang wajar, bayangkan saja setiap universitas dalam menerima calon mahasiswa pasti diquota, jika ada calon mahasiswa yang pintar dan berbakat yang mungkin generasi yang baik untuk Indonesia namun kalah dalam hal uang, pasti calon mahasiswa itu tereliminasi dan tidak bisa diterima di Universitas tersebut. dan yang lebih menakutkan, ketika hal itu terjadi hancurlah pendidikan di Indonesia, penurunan kualitas pendidikan karena sistem penyeleksian yang kurang ketat dan ceroboh membuat hal tersebut perlahan terjadi. Maka jangan heran ketika mereka yang telah lulus dan mendapat predikat sarjana melakukan korupsi, karena awal mereka masuk belajar pun hasil dari tindakan korupsi.

Kasus sesederhana itu saja sangat luas dampaknya bagi Indonesia, apalagi kasus korupsi yang ada di pusat pemerintahan yang jumlahnya tak pernah bisa di bayangkan oleh kaum awam. 'Andai aku jadi ketua KPK' mungkin akan ku tegaskan lagi hal kecil dari sebuah pendidikan tentang bagaimana pengendalian keserakahan yang ada dalam hati manusia. Pembekalan agama yang kuat dan bimbingan kerohanian yang baik tentu saja jalan pertama yang harus ada dan wajib di semua sekolah dan universitas yang ada di Indonesia. Karena kita tahu agama manapun tidak ada yang membenarkan akan adanya korupsi, semua agama pasti menentang keras akan adanya tindakan korupsi, sehingga dapat disimpulkan, semakin baik dan kuat iman seseorang terhadap agamanya, maka semakin besar pula kesadaran seseorang tentang bahaya korupsi terhadap dirinya, keluarganya dan negaranya.

1 komentar:

  1. link blog yang dikirimkan : http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/213/Dede%20Abdullah.html

    BalasHapus

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut

Copyright © Deja Area | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑