Prinsip Usability
• Human Ability
• Human Capabilities
• Memori
• Proses
• Observations
• Problem Solving
HUMAN ABILITIES
¾ BAIK
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
¾ BURUK
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung
salah
- Proses yang lambat
HUMAN CAPABILITIES
Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain
yang lebih baik didapatkan.
User perlu mengetahui hal-hal berikut dalam merancang
:
ƒ Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba)
ƒ Proses informasi
ƒ Sistem Motor
PENGLIHATAN / INDRA MATA (VISION)
Lihat gambar 1.1
Konsep penglihatan terdiri dari dua tahap :
‰ Penerimaan stimulus dari luar secara fisik
‰ Pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut
a. Kemampuan Penglihatan
• Sensivitas
Luminance : jumlah
cahaya
yang
dipantulkan
oleh
permukaan objek, dengan ukuran 10-6 – 107 mL
• Ketajaman
- Visual acuity : kemampuan manusia melihat objek secara detail
- Sudut pandang (visual angle) : besarnya ruang pandang yang digunakan
objek
→ derajat (degree) / minutes of arc →
1 derajat = 60 minutes of arc
Lihat gambar 1.2
• Pergerakan
- Pola visual dari
kata
direkam → di-dekoding
menurut representasi bahasa → pemrosesan bahasa meliputi analisis
sintaks dan semantik
terhadap frase dan kalimat
- Mata bergerak terhadap
teks → regression
• Kemampuan membaca
akan berkurang atau menurun karena usia. b.
Warna
• Warna dikaitkan
dengan hue, intensitas, dan saturation
• Hue → panjang gelombang
spektrum cahaya
• Intensitas → brightness dari warna
• Saturation → jumlah / kadar putih (whiteness) dalam warna
• Masalah persepsi warna pada cones
(sel
pada
selaput
retina yang
sensitif terhadap warna) dan ganglion (simpul syaraf)
• 380 (blue) ~ 770nm (red)
• Radiasi dalam spektrum (panjang gelombang cahaya) adalah
400 – 700 nm
PENDENGARAN (HEARING)
• Sistem
auditory memiliki kapasitas
sangat besar
untuk
mengumpulkan informasi lingkungan
sekitar.
• Dapat mendengar objek apa
saja
yang
ada di
sekitar
dan memperkirakan kemana objek tersebut akan berpindah
Pemrosesan suara
• Suara memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
- Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
- Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
- Timbre : tipe atau jenis suara
• Sistem
auditory
melakukan filtering suara
→ kita
mengabaikan suara background dan berkonsentrasi pada informasi
yang penting
PERABA (TOUCH)
• Manusia
menerima stimuli melalui kulit.
Kulit
memiliki
tiga
jenis sensor penerima (sensory receptor), yaitu :
9 Thermoceptor
→ merespon panas / dingin
9 Nociceptor → merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
9 Mechanoceptor → merespon pada tekanan
IMK
• Keyboard bisa dikaitkan dengan
posisi-posisi bentuk tombol, juga pengoperasian yang memerlukan penekanan,
ada yang berat atau malah
terlalu ringan.
PROSES INFORMASI
Proses informasi
pada manusia terdiri dari 3 sistem utama :
1. Perseptual
- Menangani sensor dari luar
- Sebagai buffer untuk menampung masukkan yang diterima
dari indera manusia
- Diproses (diterima) untuk diteruskan
ke otak (memori)
2. Kognitif
: memproses hubungan keduanya
3. Sistem Motor : mengontrol aksi / respon (pergerakan, kecepatan, kekuatan)
MEMORI
• Memori
menyimpan
pengetahuan faktual dan
pengetahuan
prosedural.
Memori sensor
Iconic
Echoic haptic
Short Term Memory (STM) or Working Memory
Long Term Memory (LTM)
Atensi rehearsal
(Pengulangan)
Gambar 1.3. Model Struktur Memori Manusia
• Terdapat 4 tipe memori :
1. Perceptual Buffer (Memori
Sensor)
- Terbatas kapasitasnya.
- Informasi yang masuk melalui indera tidak
semua
dapat diproses.
2. Short Term Memory (STM)
- Memori kerja menyimpan
informasi
yang
dibutuhkan
dalam waktu
yang singkat / sementara pada saat kita sedang melakukan
pekerjaan.
- Dapat diakses dengan
cepat, namun berkurang secara cepat pula
- Metode digunakan untuk
mengukur kapasitas, yaitu
berdasarkan :
a. Panjang suatu deret (sequence) yang dapat diingat secara
terurut.
b. Kemampuan mengingat kembali item-item secara acak. Untuk mengukur berdasarkan metode yang pertama :
0 7
1
6
7
6
9
1
5
3
¾ G.A. Miller : 7 +/- 2 ( dari 5 hingga 9) digit
0 7 1
|
- 6
7 6
|
- 9
1 5 3 telepon
|
(area)
|
(distrik)
|
(nomor)
|
¾ Kelompok-kelompok digit = Chunk
HEC ATR
ANU
PTH ETR EET – sekumpulan chunk
Informasinya : dengan memindah karakter
akhir
ke
posisi awal, urutan tersebut akan mudah direcall.
THE
CAT RAN
UPT
HET
REE
→ THE CAT RAN UP THE TREE
¾ Bentuk yang sukses
dari chunk dikenal
dengan CLOSURE.
Proses ini digeneralisasi ke penyelesaian tugas yang ada di STM. Jika
subjek gagal untuk melakukan atau ada interferensi
maka subjek akan kehilangan jejak dari
apa yang telah dikerjakannya dan terjadi kesalahan.
Untuk mengukur kemampuan untuk mengingat
item
secara acak → lebih mudah mengingat
item yang baru ( recency effect)
3. Intermediate
Menyimpan untuk ke LTM
4. Long Term Memory (LTM)
- Penyimpanan utama
untuk
informasi
faktual,
pengetahuan berdasarkan eksperimen /
pengalaman, aturan-aturan prosedur, tingkah laku, dsb.
- Kapasitasnya
lebih
besar,
waktu
akses
yang
lebih
lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat.
Terdapat dua jenis LTM :
a. Memori
Episodik
:
menyimpan “data” kejadian atau pengalaman dam bentuk serial menurut waktu.
b. Memori Semantik : menyimpan record-record fakta, konsep,
keahliaan (skills) serta informasi lain yang
diperoleh selama hidup dengan terstruktur.
Pemrosesan Memori Jangka Panjang
• Aktivitas :
- Menyimpan atau mengingat
informasi
- Menghilangkan atau melupakan informasi
- Memanggil kembali informasi
• Tersimpan karena pengulangan (rehearsal)
• Ebbinghaus → jumlah yang dipelajari berbanding lurus dengan waktu mempelajarinya = total time hypothesis
• Proses melupakan
informasi : decay
→ karena sudah lama berada
di LTM sehingga lambat laun akan terlupakan + interference → karena adanya informasi baru yang
lama terlupakan.
• Proses memanggil kembali informasi : recall → memanggil kembali secara langsung
informasi +
recognition → presentasi sejumlah pengetahuan (knowledge) yang terkait sebagai petunjuk.
PENYELESAIAN MASALAH
• Setelah penyimpanan di LTM, kemudian diaplikasikan
• Penalaran (Reasoning) : proses pengambilan kesimpulan mengenai sesuatu atau hal
baru dengan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Reasoning terdiri dari :
‰ Deduktif
- Menarik kesimpulan secara logika dari premis yang diberikan
- Jika A, maka B
- Sangat
buruk
untuk
mengkonfirmasikan validitas dan
kebenaran
Contoh :
If it is Friday then she will go to work
It if Fridy
Therefore she will go to work
If it raining then the ground is dry
It is raining
Therefore the ground is dry
‰ Induktif
- Men-generalisasi dari kasus sebelumnya untuk belajar tentang hal baru
- Meskipun induksi mungkin tidak
dapat
diandalkan
namun merupakan
proses yang berguna
- Induksi mengakibatkan
manusia senantiasa belajar
mengenai lingkungan
‰ Abduktif
- Penalaran dari sebuah fakta ke aksi atau kondisi
yang mengakibatkan fakta tersebut terjadi
- Metode ini digunakan
untuk menjelaskan event yang kita amati
- Mungkin tidak dapat diandalkan, namun manusia seringkali menerangkan
sesuatu hal dengan cara seperti ini, dan mempertahankan hingga ada bukti lain
yang
mendukung penjelasan atau teori alternatif
0 komentar:
Posting Komentar